PRIMATA YANG selama 60 tahun pernah dianggap punah, telah ditemukan di hutan Sri Lanka oleh para peneliti dari Zoological Society of London (ZSL), Universitas Colombo dan Universitas Terbuka Sri Lanka. Bahkan primata jenis Loris Horton Plains itu berhasil ditangkap oleh kamera foto.
Penelitian panjang yang dilakukan oleh para peneliti itu merupakan suatu upaya untuk menelusuri jejak primata yang pernah dilaporan pada tahun 2002 oleh seorang peniliti yang sebelumnya tidak dapat membuktikan keberadaaannya dengan foto.
“Kami sangat gembira telah berhasil menangkap foto-foto (primata) dan membuktikan keberadaannya,” kata Craig Turner, seorang ahli biologi konservasi dari ZSL.
Populasi primata tersebut mengalami pengurangan setelah penguasaan kolonial Inggris pada abad ke-19 yang menghabisi habitat hewan langkah itu untuk dijadikan perkebunan kopi dan teh. Penebangan, pertanian dan pengembangan kebun membuat primata sulit untuk menemukan makanan, menghindari ancaman atau bertemu dengan teman sebangsanya.
Turner, ahli biologi konservasi dari ZSL, mengatakan bahwa hanya satu atau dua primata yang terlihat antara tahun 1937 dan 2002. Upaya berulang-ulang untuk menemukannya telah dilakukan, namun tidak juga berhasil ditemukan hingga tahun 2009 berakhir.
“Orang-orang, termasuk diri kami sendiri sudah mulai berpikir: ‘Ya, mungkin hewan itu telah menghilang’,” kata Turner.
Mengingat ukuran dan kebiasaannya yang muncul pada malam hari, binatang yang panjangnya delapan inci (20-centimer) itu sulit untuk ditemukan. Hingga suatu malam, para ilmuwan melakukan penyisiran di hutan dengan menggunakan senter merah, dan akhirnya melihat dan mengambil foto primata jenis Loris Horton Plains.
Turner juga menjelaskan, para ilmuwan kemudian menangkap primata itu sebentar, mengambil pengukuran dan materi genetik sebelum melepaskannya kembali ke alam liar. Bentuk tubuh makluk itu kurus, memiliki mata yang bersinar merah seperti bola, membuatnya menjadi salah satu hewan yang cepat terjual untuk masyarakat umum, kata Turner.