Galaksi Bima Sakti dapat menjadi rumah 50 milyar planet besar, kata ilmuwan yang bekerja pada teleskop pemburu-planet Kepler kepunyaan NASA, seperti dikutip dalam laporan Space.com.
Walaupun Kepler belum menemukan sebagian besar planet, sampai saat ini terhitung 1235 planet yang menjadi kandidat. Perhitungan kosmis tersebut merupakan perkiraan terbaik para ilmuwan, yang diektrapolasi dari data sebelumnya. Pesawat ruang angkasa , yang diluncurkan pada Maret 2009, merupakan observatorium paling canggih di dunia yang paling canggih untuk mempelajari planet asing.
Ilmuwan Kepler menyajikan data yang diperbarui tentang temuan oleh wahana angkasa ini pada pertemuan tahunan American As ociastion for the Advancement of Science di Washington.D.C pada bulan Maret 2011 ini.
“Saya begitu gembira menemukan bahwa kita sedang menyaksikan begitu banyak (planet) kandidat,” kata William Borucki, peneliti utama Kepler. “Artinya ada lautan planet yang sangat kaya diluar yang dapat diekplorasi.”
Planet Goldilock
Kepler mengamati petak luas bintang-bintang terdekat untuk mencari tanda-tanda adanya planet-planet pantai. Walaupun dapat diidentifikasi adanya planet kandidat, temuan ini harus dikorfirmasikan oleh observasi berikutnya sebelum diumumkan.
Dari 1.235 planet yang mungkin diamati Kepler, 54 planet tampak berada pada jarak yang “tepat” – Goldilock dengan bintang-bintang mereka yang kemungkinan mempunyai air. Daerah ini disebut “Zona dapat dihuni”, karena sebuah planet dapat dihuni oleh alien, kemungkinan membutuhkan air.
Dengan mengekstrapolasi Bima Saksi secara keseluruhan, periset memperkirakan sekurang-kurangnya ada 500 juta kemungkinan galaksi dengan 50 milyar planet yang terletak pada zona dapat dihuni. Ini tentu saja menawarkan harapan adanya kehidupan di luar Bumi.
Kepler juga mengidentifikasi 68 planet seukuran Bumi pada seperangkat datanya. Ilmuwan berpikir planet berbatu seperti Bumi juga tawaran terbaik untuk didiami kehidupan alien.
Planet mirip Bumi
Walaupun belum ditemukan planet yang benar-benar mirip Bumi – yakni planet seukuran Bumi dengan zona dapat dihuni di sekitar bintangnya – namun Kepler akan melakukan pencarian lebih lanjut.
Kepler mendeteksi sebuah planet yang mungkin dengan mengamati kediman cahaya bintangnya saat planet lewat, atau berpindah. Untuk planet asing dengan orbit satu tahun seperti orbit Bumi, perpindahan hanya terjadi setahun sekali, sehingga Kepler harus memperhatikan bintang tersebut sekurang-kurangnya beberapa tahun untuk mencatat pengaruhnya.
Dengan tantangan menemukan dunia mirip Bumi, ilmuwan berpikitr Kepler dapat memenuhi tugas tersebut.
“Apa yang kita lihat sekarang membuat saya optimis bahwa kita menemukan planet tersebut,” kata Borucki.
Sensus Kosmik
Tujuan utama Kepler tidak hanya menemukan planet individu, tetapi membangun sebuah gambaran bagaimana planet tersebut berkelakuan, ungkap seorang periset.
“Apa yang Kepler temukan, adalah rata-rata setiap dua bintang kita melihat sebuah planet, atau planet kandidat,” tambah Wiliam Borucki. “Jumlah kandidat per bintang sekitar 44 persen.”
Kelimpahan planet ini jauh dari kesimpulan sebelumnya ketika misi diluncurkan. Planet ekstrasolar ditemukan awal 1990, dan langkah penemuan dipacu sejak itu, walaupun para astronomer baru memulai memperoleh gambaran bagaimana planet-planet alien menyebar.
Sampai saat ini para ahli astronomi telah mengidentifikasi lebih dari 500 planet, dan Kepler yakin adanya pertambahan ketika kandidat planet dapat dijelaskan.
“Kepler telah mengidentifikasi kekayaan planet kandidat ini,” kata Matthew Holman, seorang ilmuwan Kepler di Harvard –Smithsonian Center for Astrophysics dalam rilisnya. “Sejumlah besar sistem kelipatan planet telah dideteksi.