Observatorium antariksa milik NASA, Kepler, menemukan planet yang berada pada lokasi yang cukup nyaman bagi munculnya kehidupan. Temuan ini menjadi temuan planet layak huni pertama oleh wahana yang beroperasi sejak tahun 2009 ini.
Planet baru tersebut bernama Kepler-22b, berukuran sekitar 2,4 kali radius Bumi. Orbit planet ini berukuran 0,85 kali jarak Bumi-matahari. Diperlukan waktu sekitar 290 hari bagi planet ini untuk memutari bintang induknya.
"Temuan ini menjadi tonggak penting dalam pencarian kembaran Bumi," ujar ilmuwan dari misi Kepler, Douglas Hudgins.
Bintang induk Kepler-22b berada sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini tergolong sebagai bintang kelas G yang sangat mirip dengan matahari.
Zona layak huni bintang ini berukuran 0,7-1,2 kali jarak Bumi-matahari. Dengan demikian, Kepler-22b berada di sisi terdalam dari kawasan yang sanggup menopang kehidupan ini. Air dalam fasa cair, serta oksigen dalam jumlah melimpah sangat mungkin ada di permukaan planet ini.
Proses penemuan planet ini dilakukan menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut. Saat dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.
Bersamaan dengan temuan planet layak huni ini, misi Kepler juga mencatat 1.000 kandidat planet baru. Dugaan sementara, 10 planet yang berada di dalam daftar juga berukuran setara dengan Bumi dan berada di dalam zona. Namun, dibutuhkan observasi lanjutan untuk mengkonfirmasi dugaan ini.
Planet baru tersebut bernama Kepler-22b, berukuran sekitar 2,4 kali radius Bumi. Orbit planet ini berukuran 0,85 kali jarak Bumi-matahari. Diperlukan waktu sekitar 290 hari bagi planet ini untuk memutari bintang induknya.
"Temuan ini menjadi tonggak penting dalam pencarian kembaran Bumi," ujar ilmuwan dari misi Kepler, Douglas Hudgins.
Bintang induk Kepler-22b berada sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini tergolong sebagai bintang kelas G yang sangat mirip dengan matahari.
Zona layak huni bintang ini berukuran 0,7-1,2 kali jarak Bumi-matahari. Dengan demikian, Kepler-22b berada di sisi terdalam dari kawasan yang sanggup menopang kehidupan ini. Air dalam fasa cair, serta oksigen dalam jumlah melimpah sangat mungkin ada di permukaan planet ini.
Proses penemuan planet ini dilakukan menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut. Saat dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.
Bersamaan dengan temuan planet layak huni ini, misi Kepler juga mencatat 1.000 kandidat planet baru. Dugaan sementara, 10 planet yang berada di dalam daftar juga berukuran setara dengan Bumi dan berada di dalam zona. Namun, dibutuhkan observasi lanjutan untuk mengkonfirmasi dugaan ini.