Lewat bukunya Understanding Your Life Through Color, Nancy Tappe (1982) membuat klasifikasi manusia berdasarkan warna energi atau cakra. Cakra adalah pintu-pintu khusus dalam tubuh manusia untuk keluar masuknya energi. Konon pada tubuh manusia ada 7 cakra, yaitu cakra mahkota ada di puncak kepala, cakra Ajna di antara dua alis, cakra tenggorokan di tenggorokan, cakra jantung di tengah dada, cakra pusar ada di pusar, cakra seks ada pada tulang pelvis, dan cakra dasar ada di tulang ekor.
Anak indigo memiliki keunggulan pada cakra Ajna (the third eyes) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak. Adanya mata ketiga ini membuat anak indigo disebut memiliki indra keenam. Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan masa lalu dan masa datang.
Satu hal yang penting dan digaris bawahi, yaitu tidak jarang anak indigo salah diidentifikasi. Mereka sering dianggap sebagai anak LD (Learning Sidability) ataupun anak ADD/HD (Attentian Deficit Disorder/Hyperactivity Disorder). Perbedaannya adalah ketidakajegan munculnya perilaku yang dikeluhkan. Misalnya pada anak indigo, mereka menunjukkan keunggulan pemahaman terhadap aturan-aturan sosial dan penalaran abstrak, tapi tak tampak dalam kesehariannya, baik di sekolah maupun di rumah.
AURA & INDIGO
Aura manusia tak pernah tanpa warna. Walaupun intensitas dan distribusi warna-warna dalam aura dapat sangat berbeda, aura lazimnya dicirikan oleh sebuah warna dominan dalam struktur aura yang mantap. Karenanya, anak indigo adalah anak yang memiliki aura dominan indigo (biru keunguan).
Warna aura seseorang jelas sangat mempengaruhi kehidupannya. Aura merupakan catatan pribadi sejarah hidup seseorang karena dapat menyajikan informasi penting yang tidak tersedia melalui sumber-sumber lain. Terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa kejadian-kejadian di masa depan, baik yang positif mau pun negatif, dapat direkam dalam aura. Hanya dengan ’melihat’ aura tersebut, kita dapat mengaktifkan kemampuan supernatural kita, misalnya telepati.
Aura secara umum adalah sebuah getaran energi yg menyelebungi seluruh tubuh manusia. Kalau dibayangkan, aura seperti lapisan atmosfer yang menyelimuti tubuh manusia. Aura pun berlapis-lapis. Secara umum dikenal ada lapisan astral,mental,dan spiritual.
HUBUNGAN AURA DENGAN CAKRA
Cakra merupakan sebuah generator (pembangkit),generator tersebut menghasilkan getaran-getaran yang membentuk aura tersebut. Cakra dibagi menjadi 2 bagian, ada cakra Mayor(utama/besar) dan cakra Minor(kecil), Cakra Mayor pada tubuh manusia awam, dikenal ada 7 :
- Cakra Mahkota ; terletak di atas kepala (ubun-ubun) ; berwarna ungu
- Cakra Ajna ; terletak di depan tengah alis mata ; berwarna indigo
- Cakra Tenggorokan ; terletak depan tenggorokan ; berwarna biru
- Cakra Jantung ; terletak di depan tengah dada ; berwarna hijau
- Cakra Solar Plexus ; terletak di depan ulu hati ; berwarna kuning
- Cakra Tantien ; terletak 2 sd. 3 jari dibawah pusar ; berwarna orange
- Cakra Dasar ; terletak diujung tulang ekor bawah ; berwarna merah
Masing - masing cakra tersebut mempunyai keterkaitan terhadap kondisi manusia tersebut, baik dari segi emosional, pola pikir, iman dsbnya. Berikut adalah gambarnya.
Nah, Warna indigo menempati urutan keenam pada spektrum warna pelangi maupun pada deretan vertikal cakra (dari bawah ke atas), dalam bahasa Sansekerta disebut Cakra Ajna, yang terletak di dahi, di antara dua mata.
ASAL-USUL INDIGO
Istilah “anak indigo” atau indigo children merupakan istilah baru yang ditemukan konselor terkemuka di AS, Nancy Ann Tappe. Dan pertama kali dipublikasikan oleh Jan Tobel dan Lee Carol dalam buku mereka The Indigo Children: The New Kids Have Arrived. Lee Carol bersikeras bahwa konsep ini (istilah Indigo) dibisikkan oleh ‘makhluk’ dari dimensi lain yang bernama Kryon. *Hehe.. bener ga sih? Ada-ada saja..*
Yang jelas, anak Indigo memiliki keunggulan pada cakra Ajna (the third eyes) yang terletak di dahi antara kedua alis mata yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak, yaitu pada cakra ke-enanm seperti tampak pada gambar.
Dalam klasifikasi yang baru, Nancy membahas warna indigo yang muncul kuat pada aura anak-anak yang lahir setelah 1980. Namun pada sumber yang lain dikatakan bahwa yang termasuk ke dalam kategori anak/dewasa Indigo tidak terbatas hanya pada anak-anak yang terlahir pada era 80-an saja namun sebagian ahli yang lain menyatakan pula bahwa anak atau seseorang yang terlahir seratus tahun yang lalu (era 1900) hingga era sekarang yang memiliki warna aura Nila atau Indigo juga bisa disebut sebagai anak/dewasa Indigo.
Anak anak Indigo ini lahir karena mereka yang akan “mewarisi” dunia baru, yaitu dengan bergantinya Zaman Pisces ke Zaman Aquarius. Zaman Aquarius ini sendiri ditandai dengan munculnya keinginan untuk menjadi lebih spiritual lagi. Spiritual disini bukan berarti “religius” namun lebih ke arah mendalami reliji itu untuk menemukan kebenaran sejati.
Menurut dr. Tubagus Erwin Kusuma SpKj, psikiater yang menaruh perhatian pada masalah spiritualitas, anak-anak seperti itu semakin muncul di mana-mana di dunia, melewati batas budaya, agama, suku, etnis, kelompok, dan batas apa pun yang dibuat manusia untuk alasan-alasan tertentu.
Fenomena anak indigo makin banyak muncul di tengah masyarakat. Sayang, hingga saat ini belum banyak yang memberikan perhatian bagi pendidikan anak-anak berbakat yang diyakini memiliki indra keenam itu.
Fenomena itu menarik perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma psikologi manusia, anak-anak itu dianggap “aneh”, seperti pada film ”The Sixth Sense”. Pandangan ini muncul karena selama ini kemanusiaan telanjur dianggap sebagai hal yang statis, tak pernah berubah. Padahal, semua ciptaan Tuhan selalu berubah,
Sebagai hukum, masyarakat cenderung memahami evolusi tapi hanya untuk yang berkaitan dengan masa lalu. “Fenomena munculnya anak-anak dengan kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran baru manusia, yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak awal milenium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru, The New Age, atau The Aquarian Age. Semua ini merupakan wujud kebesaran Allah,” tegas Erwin.
SEPERTI APA SIH INDIGO ?
Anak indigo adalah anak-anak yang memiliki aura dominan berwarna nila/indigo yang fisiknya tak berbeda dibandingkan dengan anak lainnya. Cara berpikirnya yang khas, pembawaannya yang tua, membuat anak indigo tampil beda dengan anak sebayanya. Pancaran aura yang dimilikinya membawanya kepada suatu karakteristik perilaku unik yang hanya dimiliki oleh anak-anak indigo.
Anak indigo memiliki roh yang sudah tua (old soul) sehingga dalam keseharian, tidak jarang memperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau tua. Kebanyakan anak indigo juga memiliki indra keenam yang lebih kuat dibanding orang biasa. Kecerdasannya di atas rata-rata.
Anak-anak ini memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada kebanyakan orang, mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka. Seringkali anak indigo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil dan tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada. Maka seringkali mereka disebut sebagai seorang pemberontak dan keras kepala.
Anak Indigo merupakan fenomena alam yang lumrah sesuai dengan evolusi manusia. Jika dahulu dari manusia pieticen tropus menjadi homo sapiens seperti sekarang ini. setiap pergantian masa selalu disertai oleh perubahan manusia baru. seperti fir’aun mengejar musa. Seperti tanah jawa berubah dari peradaban hindu menjadi Islam dari Islam ke kebudayaan mataraman dengan agen sejarahnya sutawijaya yang nota bene masih remaja (bisa disebut Fenomena manusia Indigo kurang lebih ). Dan saat ini dunia sedang membangun peradabannya dengan tipe manusia baru. Yang lazim kita sebut anak Indigo. Yang mungkin dapat menyempurnakan dan meningkatkan peradapan kita lagi.
Sedangkan yang menjadi keistimewaan orang-orang Indigo adalah pada cakra Ajna (the third eyes-mata ke tiga) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak. Bahkan para ahli psykolog ada yang menyatakan bahwa keunggulan Cakra Ajna yang dimiliki oleh anak/dewasa Indigo setara tingkatannya dengan para nabi dan santo. Cakra Ajna (cakra mata ke-tiga) yang telah terbuka membuat mereka mampu melihat dan memahami hal-hal baik secara fisik maupun metafisik yang tidak bisa dimengerti oleh orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka mampu melihat masa lalu, masa sekarang maupun masa depan atau lebih popular disebut sebagai kemampuan meramal. Namun tidak hanya terbatas pada kemampuan meramal saja, sebagian besar anak/dewasa Indigo juga memiliki kemampuan paranormal yang sangat kompleks seperti sebagai: penyembuh dan lain sebagainya.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal. Ada juga yang bisa mendengar hal-hal yang tidak bisa di dengar orang.
Pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) Dr Tubagus Erwin mengakui, anak indigo memang berbeda dengan anak-anak sebayanya. Katanya, anak indigo memiliki moto berjiwa dewasa serta mampu membedakan dan menghargai perbedaan. Namun, indigo bukanlah sesuatu penyakit karena tidak termasuk dalam daftar penyakit sedunia yang dikeluarkan WHO. Mereka, menurut dia, memiliki kekuatan spiritual yang tidak dimiliki semua orang. Meski demikian, anak indigo bisa sehat dan sakit, baik secara fisik maupun mental. Yang jelas, anak semacam ini memerlukan pendidikan khusus. “Semua tergantung interaksi dengan lingkungannya,” katanya.
Ada yang sering mendapati visi/pandangan/kilasan kejadian masa depan. Ada yang bisa melihat ke tempat lain dengan memejamkan mata. Ada juga yang bisa menguasai hingga 9 bahasa tanpa pernah belajar sedikitpun. Ada juga yang bisa melihat masa lalu dengan menyentuh benda-benda tertentu. Ada juga yang memiliki kemampuan pemikiran hebat/konseptor. Ada juga yang bisa bicara dengan binatang atau bahkan dengan tumbuhan. Tapi kemampuan mereka itu bukan dipelajari, tapi sudah ada sejak kecil, dan biasanya mereka punya kekurangan, kebanyakan sulit adaptasi. Ada yang bilang kalo Ibnu Sina/Avicena, bapak kedokteran dunia adalah seorang anak Indigo, dia bisa memetakan khasiat tumbuhan hanya dengan melihatnya, seolah-olah tumbuhan berbuicara padanya mengenai khasiatnya.
Fenomena ini merupakan sebuah bukti bahwa kemampuan manusia itu sebenarnya lebih dari apa yang pernah kita lihat. Jika ada seorang ahli yang bilang otak manusia hanya digunakan sekitar 2% dari seluruh kemampuannya, bisa jadi.
Mmmm . . . . anak Indigo bisa muncul karena beberapa hal, memang rata2 orang berpendapat bahwa “old soul”-nya ini dikarenakan telah mengalami reinkarnasi beberapa kali. Ada pula yang tidak percaya dengan reinkarnasi, menyatakan bahwa anak Indigo ini murni bakat alami, tak ada hubungannya dengan reinkarnasi.
MENGAPA TERJADI ANAK INDIGO ?
Apakah indigo sebuah angerah? Atau kelebihan tertentu? Bisa jadi, dibalik anugerah itu, ada sebuah tanggung jawab yang harus dipikul oleh mereka. Seperti seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Tuhan YME kemudian harus menyebarluaskannya kepada orang lain. Lalu seperti apa tanggungjawab yang dibebankan kepada para indigo ?
Secara nyata di masyarakat kita ini, fenomena apa pun yang sedikit aneh selalu menarik perhatian masyarakat. Mayoritas orang yang meyakini fenomena indigo beranggapan bahwa anak indigo adalah anak yang spesial, yang lahir ke dunia dengan misi semacam ’menyelamatkan dunia’.
Dan kenyataannya, banyak sekali pihak-pihak yang berbackround mistik (paranormal) sampai yang berbackround ’akademis’ (tanpa berpikir soal tanggung jawab ilmiahnya) berbondong-bondong membuat daftar kategorisasi sifat-sifat/ciri-ciri tersebut terpenuhi maka anak tsb dinyatakan sebagai anak indigo, dengan efek samping pada si anak dibebani tanggungjawab keyakinan masyarakat bahwa diri si anak tsb memiliki misi lahir sebagai penyelamat dunia yang semakin semrawut.
Beberapa ahli berpendapat bahwasanya keberadaan anak/dewasa Indigo di dunia ini adalah dalam rangka mengemban misi Mesiah dan menjadi pemimpin umat manusia generasi berikutnya. Mereka memiliki kecerdasaan spiritual yang sangat tinggi dan bahkan cukup sulit dimengerti oleh banyak kalangan sehingga mereka terkesan menentang dogma dan ritual agama yang telah ada.
Kalau begitu, apakah setiap anak indigo ini sadar akan eksistensinya dan menerima dengan ikhlas atas segala tanggungjawab yang diberikan padanya. Atau apakah kesadaran ini memang sudah ada dalam diri mereka sebagai bagian dari instink atau intuisi mereka? Apakah berlebihan jika kita menganggap mereka sebagai ’tokoh penyelamat’ dunia? Namun tampaknya, fenomena ini sudah semakin dilupakan orang karena belum ada tindak lanjut yang berarti atau mungkin karena mereka kurang memberikan kontribusi?
TIPE ANAK INDIGO
Ada 4 macam anak indigo (Nancy Tappe, dalam Carrol dan Tober, 1999) :
1. Humanis
Anak indigo tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Anak tipe ini mempunyai kelebihan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Biasanya mereka menggunakan kemampuannya untuk menolong orang lain. Kecenderungan karir mereka di masa datang akan menjadi dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau pramuniaga. Perilaku yang menonjol saat ini adalah hiperaktif, sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat yang kokoh.
2. Konseptual
Anak indigo tipe ini lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Mereka amat menonjol dalam merancang suatu program. Misalnya dalam rangka menyelamatkan perusahaan yang akan bangkrut atau membuat usaha baru yang booming dan mandatangkan keuntungan finansial bagi banyak orang. Contoh karir mereka di masa depan adalah sebagai arstiek, perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku yang menonjol adalah suka mengontrol perilaku orang lain.
3. Artis
Anak indigo tipe ini menyukai pekerjaan di bidang seni. Perilaku yang menonjol adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat mereka terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara baik.
4. Interdimensional.
Anak indigo tipe ini yang memiliki ketazaman indera keenam di masa yang akan datang menjadi seorang filsuf, pemuka agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan apapun kepada mereka karena mereka sudah mengetahuinya.
CIRI-CIRI ANAK INDIGO
Menurut Erwin, alumnus FK Unair 1967, anak indigo memiliki enam sifat :
- Tingkat kecerdasan superior. Biasanya IQ-nya di atas 120. Sehingga mereka enggan mengikuti ritual yang tidak rasional dan tidak spiritual.
- Anak indigo dapat mengerjakan sesuatu tanpa diajarkan terlebih dahulu.
- Dapat menangkap perasaan, kemauan, atau pikiran orang lain.
- Dapat mengetahui sesuatu yang tidak dapat dipersepsi oleh pancaindera di masa kini, masa lampau (post-cognition), dan masa depan (pre-cognition).
- Mengetahui keberadaan makhluk halus.
- Anak indigo tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan alam dan kemanusiaan.
Menurut Jan Tobler dalam pengantar buku The Care and Feeding of Indigo Children ada 10 ciri anak indigo :
Virtue (dalam Carrol dan Tober, 1999) menyatakan bahwa anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi, namun dengan kreativitas yang terhambat. Berikut ciri-ciri anak berbakat yang Indigo :
- Memiliki sensitivitas tinggi
- Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebih-lebihan
- Mudah sekali bosan
- Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis
- Memiliki gaya belajar tertentu
- Mudah frustrasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya
- Suka bereksplorasi
- Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya
- Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain
- Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.
Menurut Carol dan Tober, anak-anak Indigo memiliki 10 atribut berikut :
- They come into the world with a feeling of royalty (and often act like it). [Mereka datang ke dunia dengan rasa ingin berbagi.]
- They have a feeling of “deserving to be here,” and are surprised when others do not share that. [Mereka menghayati hak keberadaannya di dunia ini dan heran bila ada yang menolaknya.]
- Self-worth is not a big issue; they often tell the parents “who they are.” [Mereka menganggap bahwa dirinya bukanlah yang utama; seringkali menyampaikan jati dirinya kepada orang tuanya.]
- They have difficulty with absolute authority (authority without explanation or choice). [Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan]
- They simply will not do uncertain things; for example, waiting in line is difficult for them. [Mereka enggan melakukan hal yang tidak pasti, seperti menunggu.]
- They get frustrated with systems that are ritually oriented and do not require creative thought. [Mereka kecewa bila menghadapi ritual dan hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran kreatif.]
- They often see better ways of doing things, both at home and in school, which makes them seem like “system busters” (non-conforming to any system). [Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat, baik di sekolah maupun di rumah, sehingga menimbulkan kesan ‘non konformistis’ terhadap sistem yang berlaku]
- They seem antisocial unless they are with their own kind. If there are no others of like consciousness around them, they often turn inward, feeling like no other human understands them. School is often extremely difficult for them socially. [Mereka tampak anti sosial dan terasing kecuali berada dalam lingkungan sesama indigo. Sekolah seringkali menjadi amat sulit untuk mereka bersosialisaaasi.]
- They will not respond to “guilt” discipline. [Mereka tidak akan menanggapi disiplin yang salah.]
- They are not shy in letting it be known what they need. [Mereka tidak sungkan untuk meminta apa yang dibutuhkannya]
Ada pun yang berpendapat bahwa ciri anak Indigo adalah :
- Memiliki kesulitan dalam menghadapi otoritas mutlak
- Tidak mau mengikuti kegiatan tertentu Ex:menunggu giliran yang menurutnya tidak masuk akal.
- Seringkali menemukan cara yang lebih baik untuk mengerjakan sesuatu
- Tampak seperti pribadi yang asosial (kecuali dalam kalangan sendiri)
- Mudah frustasi menghadapi sistem yang berorientasi pada ritual serta kegiatan yang tidak menuntut kreatifitas
- Tidak dapat dididik dengan disiplin kaku
- Tidak malu membiarkan orang lain mengetahui apa yang mereka butuhkan
- Penghargaan u/diri sendiri bukan hal utama yang mereka cari
- Perilakunya sering menunjukan bahwa diri mereka sudah ditakdirkan hadir didunia
- Mereka biasanya muncul sebagai sosok yang memiliki keagungan kewibawaan
Menurut penelitian Russell Barkley anak-anak Indigo adalah hasil keturunan dari orang tua new age. Terlalu banyak diekspose dengan pemikiran new age atau lingkungan new age, akan membuat anak-anak ini berbicara lebih banyak dalam bahasa new age dibanding generasi pendahulunya. Beberapa kritik juga menganjurkan bahwa melabeli anak sebagai Indigo akan membuat anak-anak memiliki kelakuan sosiopat, seperti merasa superior (manusia unggul), alien, dan sombong.
Di samping ciri-ciri tersebut di atas, berikut ini ciri-ciri yang lazim dijumpai pada anak indigo :
- Memiliki pola perilaku yang secara umum tidak dipelajari sebelumnya.
- Memiliki keyakinan diri besar.
- Memiliki aktivitas yang jarang diijinkan oleh lingkungannya,
- Memiliki rentang atensi yang pendek.
- Memiliki temperamen aktif dan kreatif.
- Memiliki harga diri kuat.
- Memiliki kesulitan menerima otoritas.
- Tidak ingin melakukan hal-hal sepele.
- Merasa frustrasi berhadapan dengan rutinitas dan ritual.
- Memiliki cara sendiri yang berbeda
- Mengalami kesulitan secara sosial.
- Bersikap terbuka dalam menyampaikan keinginan-keinginan dirinya tanpa perlu merasa malu.
INDIGO VS PRESTASI
Seringkali anak indigo salah dikenali. Mereka kerap dianggap memiliki kelainan prilaku atau kesulitan belajar. Kesalahan pemahaman ini bisa disebabkan oleh jarangnya prestasi belajar yang ditunjukkan anak indigo. Seorang anak yang diberkahi dengan kelebihan indigo sebenarnya merupakan anak dengan tingkat intelegensi tinggi, bahkan lebih tinggi dari anak normal sebayanya. Tingginya tingkat intelegensi ini terkadang tidak tampak pada prestasi di sekolah, dan tidak jarang seorang anak indigo sampai tinggal kelas. Hal ini bisa dipahami setelah kita mengetahui karakteristik/ciri-ciri anak indigo. Namun, kita pun bisa melihat banyak juga anak indigo yang memang bisa mencetak prestasi bintang menyamai anak-anak jenius.
Nah, lalu dimana letak masalahnya? Kenapa mereka bisa berbeda? Indigo child kebanyakan malas belajar dan kurang ambisi, bahkan beberapa anak mengeluh sering sakit kepala karena banyak hal yang mereka tidak mengerti berada di pikiran mereka.
Ada yang mengatakan, umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Bukan berarti dengan kurang menonjolnya prestasi belajar mereka di sekolah, anak Indigo tidak mempunyai ’sesuatu yang bisa ditunjukkan’. Pada umumnya mereka memiliki minat tersendiri. Dampaknya, mereka kurang fokus terhadap bidang yang tidak mereka sukai sekalipun itu memang harus dijalani, misalnya sekolah. Nah, sekali mereka mempunyai minat, mereka akan fokus dan mendalaminya. Tak jarang, mereka pun mampu menghasilkjan prestasi dari bidang yang mereka minati tersebut, misalnya seni.
Jika sudah fokus, mereka akan mempunyai tekad yang kuat dan memiliki semangat juang untuk mendapatkan sesuatu. Dan biasanya, ternyata mereka mampu meraih apa yang mereka inginkan.
INTUISI MEREKA
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi ada juga yang dinamakan indera keenam. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak indigo yang diketahui memiliki indera ke enam?
Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan. Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai intuisi luar biasa tajam.
Dalam literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis, meditasi dan sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa dilihat dan diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang yang extra sensory perception (ESP)-nya berkembang dengan baik karena tubuh halus itu berbentuk energi sinar berada di bawah empat oktaf dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu sampai merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah termasuk far infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 mikron, frekuensi 60-120 Hz, dan orang awam mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu, sinar elektro-magnetik dari tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal sebagai aura, kini orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai kemampuan ESP yang dikenal juga dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah ada mesin foto aura generasi akhir yang disebut Aura Video Station. Di situ kita bisa melihat secara langsung di layar monitor energi sinar elektromagnetik atau aura itu bergerak membentuk selubung dari tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi seseorang yang diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo sementara ini berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai violet sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra “mata ketiga”.
Berikut ini kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna itu dengan intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo dengan ketajaman intuisinya, meski sudah kita bahas sedikit di atas.
Di tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui punya pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang mendasari energi elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang tertangkap sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu adalah hasil dominasi keaktifan pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut cakra diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti roda yang berputar.
Dalam literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-pintu energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu besar, sedang, dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan warna aura adalah pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra utama yang berjumlah tujuh dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik itu sendiri.
Seperti yang Anda bisa lihat pada gambar di atas, cakra keenam yang berwarna energi indigo disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir cepat.
Sedangkan cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.
[Di sini timbul satu pertanyaan; apakah seseorang yang memiliki aura berwarna ungu otomatis indigo juga?]
Jadi, jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar elektromagnetik tubuhnya saja, tapi juga auranya yang hampir seluruhnya merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi berwarna indigo.
Umumnya orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir, bahkan kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang turun-temurun. Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman intuisinya berlainan satu dengan yang lain. Ada yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan menembus ruang dan waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa menebak lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan datang dan keahlian seperti ini dimiliki juga oleh orang yang dijuluki paranormal, meskipun tidak semua paranormal itu indigo.
Tetapi, ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat atau lebih bisa membaca “pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga tertentu, menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.
Ada sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup lagi, tetapi tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup seolah baru terbebas dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan jadi bisa memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat dengan kemampuan khusus/tabib tanaman obat dan sebagainya. Wallohu alam.
CARANYA TAHU INDIGO ??
Untuk mengetahui seorang anak itu indigo atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan. Salah satunya melalui foto aura. Caranya, lima jari anak yang diduga indigo dipasang sensor -semacam scanning- yang dihubungkan dengan komputer. Di komputer itulah akan tampak apakah auranya tergolong aktif atau tidak.
Jika tampilan cakra di dahi berwarna nila dan kelihatan aktif (seperti bergerak-gerak) dan warna di sampingnya dominan nila, maka anak itu positif indigo. Cara lain untuk menentukan apakah seorang anak itu indigo adalah dengan melakukan wawancara psikologi terhadap si anak.
TIPS MENGASUH ANAK INDIGO
Tips mengasuh anak berciri indigo :
- Hargai keunikan anak
- Hindari kritikan negatif
- Jangan pernah mengecilkan anak
- Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan
- Bantu anak untuk berdisiplin
- Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun
- Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
- Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggapnya mengada-ada.
- Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
- Apa yang harus dilakukan guru?
- Jadilah pendengar yang baik
- Gunakan pernyataan positif
- Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak
- Saling berbagi perasaan guru dan anak
- Ciptakan suasa kekeluargaan dalam kelas dengan aturan kelas yang dibuat bersama
- Menetapkan konsekuensi berdasarkan penyebab masalah kegagalan.
KLUB INDIGO
Nah, sangat disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau memelopori dan mendanai untuk membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik manfaat dari karunianya. Tidak sedikit anak indigo yang kebingungan dengan kemampuannya menjadi frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah dalam mengarungi hidup ini, seperti terjebak dalam pemakaian narkoba karena ingin menghilangkan apa saja yang mereka alami dari lingkungannya yang selalu mencemooh dan mengecapnya sebagai orang miring, anak kacau, aneh, anak pembangkang dan sebagainya.
Mungkin bagi orang yang tidak mengalami akan terus mencemooh, tetapi penulis yakin di negara kita banyak orang yang masuk kategori indigo child, bahkan beberapa orang yang punya nama besar dengan keahliannya yang memadai, seperti seorang psikiater anak, psikologi, dokter, dosen, guru atau siapa saja yang mau memikirkan masa depan anak-anak, diharapkan untuk membantu mendirikan klab khusus untuk anak-anak itu, dan memberi pengarahan yang benar, agar keadaan anak indigo yang frustrasi tidak menimbulkan kejengkelan, kekacauan keluarga atau “keaiban keluarga” karena dianggap punya anak cacat, yaitu sakit jiwa yang sungguh memalukan.
Di Amerika, anak jenius tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset negara. Bahkan, ada sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang dengan bakat itu. Tetapi, di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih tanda tanya, apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Jangan menutup kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna bagi kepentingan umum dengan bakat-bakatnya. Setahu penulis untuk orang dewasa di Jakarta sudah ada klub metafisika yang mengadakan kegiatan berkumpul untuk berdiskusi di kalangan mereka sesama anggota dan diadakan sebulan sekali bertempat di suatu hotel di bilangan Jakarta Selatan, tetapi untuk anak sampai remaja sangat diharapkan dan dinantikan terwujudnya klab tersebut. Oke, siapa yang mau memulainya? Ditunggu lho !
ORANGTUA DAN ANAK INDIGO
Apa yang harus dilakukan orangtua :
- Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.
- Jangan pernah mengecilkan anak.
- Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
- Bantu anak untuk berdisiplin.
- Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
- Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
- Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada.
- Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.